Too Realistic
Menjadi diri sendiri dan benar2 sendiri memulai semua ini.
Yap, memulai dunia sebagai mahasiswa di lingkungan yang baru dan juga dengan semua hal yang baru membuat gue harus lebih membentengi sekaligus membuka diri. Kenapa? Gak bisa kita pungkiri gitu aja kalau selama kita hidup, akan ada orang yang suka dan enggak sama kita.
Gue sendiri secara pribadi masih mencari jati diri yang benar2 fitted perfectly in myself. Dan tentunya, gue masih belajar bagaimana cara menghadapi orang2 umum. Gue sendiri adalah orang yang mudah bercerita tentang banyak hal, sering menanyakan hal2 sepele yang menurut gue penting untuk gue tau. Mungkin, benar. Kalau orang pinter itu gak akan banyak nanya, nah kalau gue? Sering banget nanya2 ini itu.
Ketika pertanyaan2 itu menurut gue sulit untuk dijawab sama orang lain, gue akan simpen pertanyaan itu sampai gue menemukan orang yang menurut gue bisa menjawab itu. Menurut gue, penting loh berapa gaji seorang satpam yang jaga di mall berjam2 berdiri dengan seragam khas-nya. Hanya untuk ngecek tas2 orang, padahal kadang orang2 itu jutek banget nganggep si satpam ky gak ada. Atau penting menurut gue buat tau berapa sih para tukang sapu jalanan dibayar? Mereka kerja panas2 trus di udara kotor, dan kadang mereka udah pada tua! Atau ketika gue liat orang yang ngebersihin gedung2 mewah yang selalu keliatan waaaaaw.
I don't really even know why I love to over thinking on something like that. I think, it is important to appreciate every little things that we met in our life. As simple as put the rubbish into its place. As simple as to smile to the people. Every little things can causes a huge differences! I believe that it is true. Hanya merubah beberapa cara pandang gue terhadap hidup aja, gue udah dianggap sebagai orang yang terlalu serius untuk menghadapi hidup. Too realistic. Mungkin, inilah benteng gue supaya gak cengeng dan mewek di depan orang2 yang udah banyak berkorban dan mendukung gue.
Jadi, apa gue nyerah dan merubah cara gue berpikir lagi? Mungkin ya, dan mungkin tidak. I myself, still learn to be better and better. Gue gak lagi terus terlena berada di comfort zone gue. Gue masih cewe yang suka tiba2 sedih. Tapi, gue gak mau nunjukkin itu di umum. I prefer to see the bright side. Setelah gue sedih dan nangis, paling enggak ada 2 choice, kalau gak ketiduran, gue pasti langsung bersyukur untuk at least one thing in my life! Dan hasilnya? Yaa.. Di setiap rasa sedih gue, gue masih punya orang2 yang menginginkan gue untuk terus semangat dan ngejalanin masa depan gue.
For you there, maybe you don't like me just so so or maybe you hate me much. I am sorry that I am just the way I am. I can't be like what you want me to be exactly the same. I am still trying to be better. I am just someone who still learning. Maybe I make you feel boring or sick of this, but hey at least you have someone to be talked and to be commented, rite? :p
Yap, memulai dunia sebagai mahasiswa di lingkungan yang baru dan juga dengan semua hal yang baru membuat gue harus lebih membentengi sekaligus membuka diri. Kenapa? Gak bisa kita pungkiri gitu aja kalau selama kita hidup, akan ada orang yang suka dan enggak sama kita.
Gue sendiri secara pribadi masih mencari jati diri yang benar2 fitted perfectly in myself. Dan tentunya, gue masih belajar bagaimana cara menghadapi orang2 umum. Gue sendiri adalah orang yang mudah bercerita tentang banyak hal, sering menanyakan hal2 sepele yang menurut gue penting untuk gue tau. Mungkin, benar. Kalau orang pinter itu gak akan banyak nanya, nah kalau gue? Sering banget nanya2 ini itu.
Ketika pertanyaan2 itu menurut gue sulit untuk dijawab sama orang lain, gue akan simpen pertanyaan itu sampai gue menemukan orang yang menurut gue bisa menjawab itu. Menurut gue, penting loh berapa gaji seorang satpam yang jaga di mall berjam2 berdiri dengan seragam khas-nya. Hanya untuk ngecek tas2 orang, padahal kadang orang2 itu jutek banget nganggep si satpam ky gak ada. Atau penting menurut gue buat tau berapa sih para tukang sapu jalanan dibayar? Mereka kerja panas2 trus di udara kotor, dan kadang mereka udah pada tua! Atau ketika gue liat orang yang ngebersihin gedung2 mewah yang selalu keliatan waaaaaw.
I don't really even know why I love to over thinking on something like that. I think, it is important to appreciate every little things that we met in our life. As simple as put the rubbish into its place. As simple as to smile to the people. Every little things can causes a huge differences! I believe that it is true. Hanya merubah beberapa cara pandang gue terhadap hidup aja, gue udah dianggap sebagai orang yang terlalu serius untuk menghadapi hidup. Too realistic. Mungkin, inilah benteng gue supaya gak cengeng dan mewek di depan orang2 yang udah banyak berkorban dan mendukung gue.
Jadi, apa gue nyerah dan merubah cara gue berpikir lagi? Mungkin ya, dan mungkin tidak. I myself, still learn to be better and better. Gue gak lagi terus terlena berada di comfort zone gue. Gue masih cewe yang suka tiba2 sedih. Tapi, gue gak mau nunjukkin itu di umum. I prefer to see the bright side. Setelah gue sedih dan nangis, paling enggak ada 2 choice, kalau gak ketiduran, gue pasti langsung bersyukur untuk at least one thing in my life! Dan hasilnya? Yaa.. Di setiap rasa sedih gue, gue masih punya orang2 yang menginginkan gue untuk terus semangat dan ngejalanin masa depan gue.
For you there, maybe you don't like me just so so or maybe you hate me much. I am sorry that I am just the way I am. I can't be like what you want me to be exactly the same. I am still trying to be better. I am just someone who still learning. Maybe I make you feel boring or sick of this, but hey at least you have someone to be talked and to be commented, rite? :p
Komentar
Posting Komentar