I Learn.
Akan ada waktu dimana kita merasa sesuatu berjalan dengan 'tidak semestinya' atau 'tidak seharusnya'. Hal ini bisa berarti positif ataupun negatif. Ketika menghadapi menjalani suatu hal di hidup ini, kemungkinan kita akan mengatakan hal seperti itu. Well, gue juga gitu. Terutama kalau hal-hal yang terjadi kurang menyenangkan. Padahal, menyenangkan atau tidak itu tergantung dari cara kita melihat hal tersebut.
Contohnya, ketika gue mau pulang ke rumah dari kosan, trus macet di tol. Nah, gue mulai mikir tuh 'seharusnya, jam segini belum macet. Kenapa gue yang kena? Padahal, pengen cepet sampe rumah'. But, when I got good score which actually I think I didn't study hard I never ask 'kenapa ini terjadi ke gue?'.
Setelah gue pikir ulang, cara pandang gue belum bener nih. Gue belum mensyukuri apapun yang terjadi sama gue. Cara pandang gue sering negatif ke hal-hal yang tidak gue inginkan. Ada yang bilang ke gue, awalnya, hal-hal di dunia ini sifatnya netral sampe kita melabelinya. Point of view setiap orang berbeda, jadinya "label"nya pun beda.
Ada yang pernah nanya sama gue, apakah gue pernah sedih dan ngerasa kangen karena Ressa. Ya, pasti gue pernah ngerasa gitu. Tapi biasanya setelah gue sedih dan misalnya, jadi cengeng, pikiran gue ky terbuka. Apapun yang gue jalanin, gue yakin udah Allah tentuin jalannya. Tapi, apapun yang gue rasain itu gue yang nentuin. Apa gue mau terus sedih? Padahal lebih banyak hal-hal bahagia yang udah gue jalanin, lebih banyak pelajaran yang gue dapet dari dia. Ada banyak hal-hal di depan gue yang bisa gue jalanin sambil tetep berbahagia kan?
Gue, masih belum bisa sepenuhnya melihat hal-hal tanpa berpikir negatif. Tapi, gue terus nyoba. Mungkin awalnya, dengan tidak menanyakan kenapa sesuatu terjadi pada gue di saat itu dan sebagainya dengan nada negatif.
Learn to dance in the rain,
Contohnya, ketika gue mau pulang ke rumah dari kosan, trus macet di tol. Nah, gue mulai mikir tuh 'seharusnya, jam segini belum macet. Kenapa gue yang kena? Padahal, pengen cepet sampe rumah'. But, when I got good score which actually I think I didn't study hard I never ask 'kenapa ini terjadi ke gue?'.
Setelah gue pikir ulang, cara pandang gue belum bener nih. Gue belum mensyukuri apapun yang terjadi sama gue. Cara pandang gue sering negatif ke hal-hal yang tidak gue inginkan. Ada yang bilang ke gue, awalnya, hal-hal di dunia ini sifatnya netral sampe kita melabelinya. Point of view setiap orang berbeda, jadinya "label"nya pun beda.
Ada yang pernah nanya sama gue, apakah gue pernah sedih dan ngerasa kangen karena Ressa. Ya, pasti gue pernah ngerasa gitu. Tapi biasanya setelah gue sedih dan misalnya, jadi cengeng, pikiran gue ky terbuka. Apapun yang gue jalanin, gue yakin udah Allah tentuin jalannya. Tapi, apapun yang gue rasain itu gue yang nentuin. Apa gue mau terus sedih? Padahal lebih banyak hal-hal bahagia yang udah gue jalanin, lebih banyak pelajaran yang gue dapet dari dia. Ada banyak hal-hal di depan gue yang bisa gue jalanin sambil tetep berbahagia kan?
Gue, masih belum bisa sepenuhnya melihat hal-hal tanpa berpikir negatif. Tapi, gue terus nyoba. Mungkin awalnya, dengan tidak menanyakan kenapa sesuatu terjadi pada gue di saat itu dan sebagainya dengan nada negatif.
Learn to dance in the rain,
Ketika mengalami kemalangan, kita tidak berhak bertanya, "Mengapa hal ini terjadi padaku?" kecuali jika kita pun mengajukan pertanyaan yang sama setiap kali mengalami saat-saat bahagia -- Anonim
Komentar
Posting Komentar