Travel Back to the Loves One ❤ (Part-1)
It's been more than a year!
What a super life I've been through. ☺
Kali ini gue akan menceritakan pengalaman gue pertama kali "mudik" sendirian.
Actually, ini bukan mudik sih. Tapi perjalanan gue untuk liburan. Dan, yaa setelah tertunda begitu lama dari jadwal yang gue impikan, akhirnya tanggal 19 - 25 Maret 2017 (so short time) gue pulang ke Aceh sendirian. How proud I am to say this!!
Tujuan gue adalah untuk pergi ke Sabang. Kenapa Sabang? Karena yang gue lihat di google, Sabang merupakan surga tersembunyi yang ada di Indonesia. Dan udah dari beberapa tahun, Abang gue selalu "ngompor2in" gue untuk pergi ke Sabang.
Perjalanan gue dimulai dengan flight ke Banda Aceh. Ini juga the first time gue pergi ke Aceh langsung. Biasanya flight gue selalu ke Medan dilanjutkan dengan perjalanan darat ke Lhokseumawe ataupun Langsa.
Dengan beberapa menit transit di Medan dan delay penerbangan ke Banda Aceh, akhirnya gue bisa sampe di Banda Aceh dan dijemput sama Bunda dan Om gue. Yang menyenangkan dari perjalanan kali ini adalah gue bisa menentukan ittenerary gue yang full of holiday. Sampai di rumah mereka gue langsung ditanya soal rencana gue yang cuma seminggu di Aceh. Dan dalam waktu seminggu itu gue harus mengunjungi semua saudara deket Mama di sana. Tapi, untuk perjalanan yang paling deket ya pasti Sabang! Yuhuuu~
Perjalanan ke Sabang ini gue bener-bener tidak mengeluarkan biaya untuk apapun, Bunda mengakomodasi gue untuk semuanya, termasuk tour guide kesayangan (re: Abang). What a happy life! Gue cuma tinggal bilang apa yang gue mau dan voila! Abang gue yang ngelakuin ❤
1. Sabang, Aceh(half of it)
Saran gue untuk yang mau pergi ke Sabang, please pikirkan baik2 kalian mau berapa lama, sama siapa, naik apa, dan ngapain aja di sana. Bukan seperti tempat wisata lain di Indonesia, kalian yang ke Sabang gak bisa cuma datang dengan modal nekat. Apalagi kalian yang gak familiar dengan lingkungan dan budaya Aceh.
Untuk perjalanan gue kali ini, Abang memutuskan untuk naik motor. Alasannya adalah karena lebih murah dan yaa we can enjoy the journey more. Apalagi gue cuma dua hari semalem di sana. Kalau kalian yang bawa kendaraan, kalian cuma bisa menyebrang menggunakan kapal lambat. Around 10 to 11 am. It cost 29.000 something for a motorcycle and around 25.000 something for one person. Penyebrangan ditempuh selama hampir 2 jam. Penyebrangan dari Pelabuhan Ulee Lheue di Banda Aceh ke Pelabuhan Balohan di Sabang.
(Note: jangan kaget kalau kalian bawa mobil dan tiket penyebrangan mobil ke Sabang bisa sampai 200K or something. MAHAL. Almost 6 times compare to motorcycle. So, prepare your ittenarary)
Sampai di Sabang, gue gak bisa mengungkapkan excitement yang gue rasain sama sekali. Rasanya bersyukur banget bisa sampe di Pulau yangkatanya paling Barat dari Indonesia.
Kalau sampai Sabang, salah satu buktinya ya harus foto di tempat-tempat ikoniknya.
Tugu 0 KM Sabang sedang dalam masa rekonstruksi, kembali beberapa bulan lagi kesana, pasti sudah lebih rapih :)
Enaknya punya saudara di Sabang adalah penginapan dan makan gue gratis :D Karena harga kebutuhan di sini mahal. Well, bayangkan saja perjalanan setiap kebutuhan untuk sampai di sini :"
I think I'm gonna make this post several part. Too many good memories to share in only one or two post.
See you in the next post :)
What a super life I've been through. ☺
Kali ini gue akan menceritakan pengalaman gue pertama kali "mudik" sendirian.
Actually, ini bukan mudik sih. Tapi perjalanan gue untuk liburan. Dan, yaa setelah tertunda begitu lama dari jadwal yang gue impikan, akhirnya tanggal 19 - 25 Maret 2017 (
Tujuan gue adalah untuk pergi ke Sabang. Kenapa Sabang? Karena yang gue lihat di google, Sabang merupakan surga tersembunyi yang ada di Indonesia. Dan udah dari beberapa tahun, Abang gue selalu "ngompor2in" gue untuk pergi ke Sabang.
Perjalanan gue dimulai dengan flight ke Banda Aceh. Ini juga the first time gue pergi ke Aceh langsung. Biasanya flight gue selalu ke Medan dilanjutkan dengan perjalanan darat ke Lhokseumawe ataupun Langsa.
Dengan beberapa menit transit di Medan dan delay penerbangan ke Banda Aceh, akhirnya gue bisa sampe di Banda Aceh dan dijemput sama Bunda dan Om gue. Yang menyenangkan dari perjalanan kali ini adalah gue bisa menentukan ittenerary gue yang full of holiday. Sampai di rumah mereka gue langsung ditanya soal rencana gue yang cuma seminggu di Aceh. Dan dalam waktu seminggu itu gue harus mengunjungi semua saudara deket Mama di sana. Tapi, untuk perjalanan yang paling deket ya pasti Sabang! Yuhuuu~
Perjalanan ke Sabang ini gue bener-bener tidak mengeluarkan biaya untuk apapun, Bunda mengakomodasi gue untuk semuanya, termasuk tour guide kesayangan (re: Abang). What a happy life! Gue cuma tinggal bilang apa yang gue mau dan voila! Abang gue yang ngelakuin ❤
1. Sabang, Aceh
Saran gue untuk yang mau pergi ke Sabang, please pikirkan baik2 kalian mau berapa lama, sama siapa, naik apa, dan ngapain aja di sana. Bukan seperti tempat wisata lain di Indonesia, kalian yang ke Sabang gak bisa cuma datang dengan modal nekat. Apalagi kalian yang gak familiar dengan lingkungan dan budaya Aceh.
Untuk perjalanan gue kali ini, Abang memutuskan untuk naik motor. Alasannya adalah karena lebih murah dan yaa we can enjoy the journey more. Apalagi gue cuma dua hari semalem di sana. Kalau kalian yang bawa kendaraan, kalian cuma bisa menyebrang menggunakan kapal lambat. Around 10 to 11 am. It cost 29.000 something for a motorcycle and around 25.000 something for one person. Penyebrangan ditempuh selama hampir 2 jam. Penyebrangan dari Pelabuhan Ulee Lheue di Banda Aceh ke Pelabuhan Balohan di Sabang.
(Note: jangan kaget kalau kalian bawa mobil dan tiket penyebrangan mobil ke Sabang bisa sampai 200K or something. MAHAL. Almost 6 times compare to motorcycle. So, prepare your ittenarary)
Sampai di Sabang, gue gak bisa mengungkapkan excitement yang gue rasain sama sekali. Rasanya bersyukur banget bisa sampe di Pulau yang
When you arrived somewhere, you have to mention it name, rite? |
Tugu 0 KM Sabang. |
Tugu 0 KM Sabang sedang dalam masa rekonstruksi, kembali beberapa bulan lagi kesana, pasti sudah lebih rapih :)
Enaknya punya saudara di Sabang adalah penginapan dan makan gue gratis :D Karena harga kebutuhan di sini mahal. Well, bayangkan saja perjalanan setiap kebutuhan untuk sampai di sini :"
❤ |
It's not about how elegant or big or expensive home, but it just about whom you share the warmth inside.
See you in the next post :)
Komentar
Posting Komentar