Travel Back to the Loves One ❤ (Part-4)
Bismillahirahmanirahim.
Gue berniat untuk menyelesaikan travel story gue yang pertama ini. Sebenarnya, niat awalnya adalah hanya untuk menyimpan kenangan gue selama perjalanan itu tanpa spam di social media yang lain. Selain itu, kalau di blog kita akan lebih leluasa untuk buat 'caption'. Haha
Kenapa dibagi menjadi banyakbanget part? Karena foto-fotonya banyak. Dan setiap foto punya kenangan sendiri buat gue, sulit hanya untuk memilih beberapa saja.
Perjalanan setelah dari Museum Tsunami adalah pergi ke pantai yang luaaaaaaas dan cantik, tapi sepi. Haha. Kenapa gue minta hal seperti ini? Pertama gue bilang sama Abang gue kalau gue mau foto di pantai yang cantik, pake long dress cantik 😛 tapi gue maunya pantai yang sepi. Kenapa? Gue gak begitu suka tempat yang ramai, terlalu crowded bikin gue pusing dan bete sendiri (kecuali di sana gue jadi pusat perhatian untuk hal positif bukan sesuatu yang malu-maluin). Gue pikir permintaan gue terlalu aneh. Secara Banda Aceh termasuk kota besar dan ya, masa ada pantai yang masih cantik tapi sepi. Gue under estimate lingkungan alam Aceh. Tapi inilah the power of speak what you want. Besok paginya. Taraaaaaa Abang gue ternyata bener-bener prepare untuk photoshoot (bahasanya 😅) gue ini. Abang rela gak masuk kuliah demi gue selama seminggu gue di Aceh 😄. Well, of course sorry and thank you.
Perjalanan kali ini hanya memakan waktu yang cukup sebentar, karena gue takut salah deskripsinya, bisa dilihat review-nya di sini. Sepertinya, waktu gue dateng pagi itu, gue masuk ke area pantai dari salah satu sisi ujung garis pantai (tidak bisa berenang di bibir pantai sebelah sini, karena terlalu terjal kedalaman laut dari pantainya. Tapi sepertinya kalau liat review orang, beberapa area pantai bisa dipakai rekreasi air, karena garis pantai ini panjaaaaang banget). Dan, Alhamdulillah banget lagi sepiiiiiiiiiiiii banget. Sangking sepinya, justru yang ada malah segerombolan sapi 😅. Without further story, just look at the pict.
Ps: Sambil nulis ini, gue sambil ngebayangin suasana membahagiakan waktu gue ada disana.
Gue berniat untuk menyelesaikan travel story gue yang pertama ini. Sebenarnya, niat awalnya adalah hanya untuk menyimpan kenangan gue selama perjalanan itu tanpa spam di social media yang lain. Selain itu, kalau di blog kita akan lebih leluasa untuk buat 'caption'. Haha
Kenapa dibagi menjadi banyak
Perjalanan setelah dari Museum Tsunami adalah pergi ke pantai yang luaaaaaaas dan cantik, tapi sepi. Haha. Kenapa gue minta hal seperti ini? Pertama gue bilang sama Abang gue kalau gue mau foto di pantai yang cantik, pake long dress cantik 😛 tapi gue maunya pantai yang sepi. Kenapa? Gue gak begitu suka tempat yang ramai, terlalu crowded bikin gue pusing dan bete sendiri (
Perjalanan kali ini hanya memakan waktu yang cukup sebentar, karena gue takut salah deskripsinya, bisa dilihat review-nya di sini. Sepertinya, waktu gue dateng pagi itu, gue masuk ke area pantai dari salah satu sisi ujung garis pantai (tidak bisa berenang di bibir pantai sebelah sini, karena terlalu terjal kedalaman laut dari pantainya. Tapi sepertinya kalau liat review orang, beberapa area pantai bisa dipakai rekreasi air, karena garis pantai ini panjaaaaang banget). Dan, Alhamdulillah banget lagi sepiiiiiiiiiiiii banget. Sangking sepinya, justru yang ada malah segerombolan sapi 😅. Without further story, just look at the pict.
Ps: Sambil nulis ini, gue sambil ngebayangin suasana membahagiakan waktu gue ada disana.
Kan.. Sapinya ikut foto -,-' |
Ntah kenapa Bunda sampe ngotot banget bawain tas gue dari awal sampe sana |
I am not that prettiest girl, but I know how to stay happy especially with you 😊
Komentar
Posting Komentar