Self-Healing 😊

Bismillahirahmanirahim
The concept that very person you find the hardest to forgive is the one YOU NEED TO LET GO OF THE MOST - by Louise L. Hay
Minggu, 19 November 2017 kemarin gue dikirim foto dari salah satu buku self improvement dari temen gue (or I can say one of my soul-healer) Tessa Revananda. Judul bukunya You Can Heal Your Life dari Louise L. Hay. Kutipan di atas itu adalah bagian dari salah satu kalimat di buku itu yang menohok gue. 

Ya, bukan hal yang mudah untuk memaafkan seseorang bahkan terkadang minta maaf lebih sulit lagi. Tapi ternyata memaafkan itu bukan cuma dari mulut aja, bukan cuma sekedar, 'iya, sudah dimaafkan'. Memaafkan yang sebenarnya itu bisa berarti ikhlas menerima apa yang sudah terjadi, tidak mempertanyakan apapun lagi. 

Let go of the most. Lepaskan. Ikhlas. Tanpa terkecuali. Gue sendiri terkadang (oke, masih sering) berpikir, 'gue udah maafin, cuma gue mau tau kenapa, gue mau tau alasannya begitu'. Ternyata tanpa gue sadar inilah yang bikin gue sebenarnya gak tenang, bikin jiwa gue sebenarnya menuntut penjelasan. Di luar kita bisa terlihat baik-baik saja, tapi ternyata semakin lama hal itu kita pendam, semakin besar juga 'sakit' yang kita rasakan nantinya. Ntah secara psikis ataupun fisik. It's true!

Gue sempet ketemu sama Tessa beberapa minggu lalu sebelum Tessa share kalimat dari buku itu ke gue. Ternyata Tessa pun mengalami hal yang sama, pernah merasa sudah memaafkan seseorang tapi ternyata belum meng'ikhlas'kannya. Deep down inside, masih suka mempertanyakan, 'kenapa? Apa alasannya?' Itulah salah satu alasan kenapa Tessa sempet ngalamin sakit fisik bertahun-tahun setelah merasa sudah memaafkan. Sebenarnya bagaimanapun kita berhak mendapat kejelasan tentang suatu persoalan yang terkait sama kita.

Semua orang pernah melakukan kesalahan di hidupnya, even it once. But, to heal ourselves we have to forgive and let go. Ikhlas. Tanpa terkecuali. Tanpa pertanyaan. Dan kalau saat ini kita merasa bersalah terhadap seseorang, merasa ada yang 'mengganjal' dengan seseorang maka coba untuk minta maaf, bicara baik-baik dan dengarkan dia juga. Dengan begitu, kita tidak cuma menyembuhkan diri kita, tapi kita juga membantu dia menyembuhkan dirinya. Walaupun kita dan dia sama-sama tidak merasa 'sakit'.

Ikhlas. Ilmu yang harus mulai kita terapkan. Tanpa pengecualian. Allah akan membalas dengan lebih banyak berkah dalam hidup. InshaAllah.


So, let's start to heal ourselves!   

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jakarta Pusat - Cikarang naik MOTOR!!

The Diary of Dajjal

Get to Know Me Closer (Novel Part-2)